Kamis, 31 Januari 2019

TAHUKAH ANDA, Siapa itu, St. Thomas Aquinas.?


TAHUKAH ANDA,
Siapa itu, St. Thomas Aquinas.?

Thomas Aquinas (1225, Aquino, Italia – Fossanova, Italia, 7 Maret 1274), kadangkala juga disebut Thomas dari Aquino (bahasa Italia: Tommaso d’Aquino) adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama dari Italia. Ia terutama menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen. Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya: Summa Theologiae (1273). Ia disebut sebagai “Ahli teologi utama orang Kristen.” Bahkan ia dianggap sebagai orang suci oleh Gereja Katholik dan memiliki gelar santo.

Kehidupan Thomas Aquinas
Aquinas merupakan teolog skolastik yang terbesar. Ia adalah murid Albertus Magnus. Albertus mengajarkan kepadanya filsafat Aristoteles sehingga ia sangat mahir dalam filsafat itu. Pandangan-pandangan filsafat Aristoteles diselaraskannya dengan pandangan-pandangan Alkitab. Ialah yang sangat berhasil menyelaraskan keduanya sehingga filsafat Aristoteles tidak menjadi unsur yang berbahaya bagi iman Kristen. Pada tahun 1879, ajaran-ajarannya dijadikan sebagai ajaran yang sah dalam Gereja Katolik Roma oleh Paus Leo XIII.
Thomas dilahirkan di Roccasecca, dekat Aquino, Italia, tahun 1225. Ayahnya ialah Pangeran Landulf dari Aquino. Orang tuanya adalah orang Kristen Katolik yang saleh. Itulah sebabnya anaknya, Thomas, pada umur lima tahun diserahkan ke biara Benedictus di Monte Cassino untuk dibina agar kelak menjadi seorang biarawan. Setelah sepuluh tahun Thomas berada di Monte Cassino, ia dipindahkan ke Naples untuk menyelesaikan pendidikan bahasanya. Selama di sana, ia mulai tertarik kepada pekerjaan kerasulan gereja, dan ia berusaha untuk pindah ke Ordo Dominikan, suatu ordo yang sangat berperanan pada abad itu. Keinginannya tidak direstui oleh orang tuanya sehingga ia harus tinggal di Roccasecca setahun lebih lamanya. Namun, tekadnya sudah bulat sehingga orang tuanya menyerah kepada keinginan anaknya. Pada tahun 1245, Thomas resmi menjadi anggota Ordo Dominikan.
Sebagai anggota Ordo Dominikan, Thomas dikirim belajar pada Universitas Paris, sebuah universitas yang sangat terkemuka pada masa itu. Ia belajar di sana selama tiga tahun (1245 — 1248). Di sinilah ia berkenalan dengan Albertus Magnus yang memperkenalkan filsafat Aristoteles kepadanya. Ia menemani Albertus Magnus memberikan kuliah di Studium Generale di Cologne, Perancis, pada tahun 1248 – 1252.
Pada tahun 1252, ia kembali ke Paris dan mulai memberi kuliah Biblika (1252-1254) dan Sentences, karangan Petrus Abelardus (1254-1256) di Konven St. Jacques, Paris. Kecakapan Thomas sangat terkenal sehingga ia ditugaskan untuk memberikan kuliah-kuliah dalam bidang filsafat dan teologia di beberapa kota di Italia, seperti di Anagni, Orvieto, Roma, dan Viterbo, selama sepuluh tahun lamanya. Pada tahun 1269, Thomas dipanggil kembali ke Paris. Ia hanya tiga tahun berada di sana karena pada tahun 1272 ia ditugaskan untuk membuka sebuah sekolah Dominikan di Naples.
Dalam perjalanan menuju ke Konsili Lyons, tiba-tiba Thomas sakit dan meninggal di biara Fossanuova, 7 Maret 1274. Paus Yohanes XXII mengangkat Thomas sebagai orang kudus pada tahun 1323.

Ajaran Thomas Aquinas
Thomas mengajarkan Allah sebagai “ada yang tak terbatas” (ipsum esse subsistens). Allah adalah “dzat yang tertinggi”, yang memunyai keadaan yang paling tinggi. Allah adalah penggerak yang tidak bergerak. Tampak sekali pengaruh filsafat Aristoteles dalam pandangannya.
Dunia ini dan hidup manusia terbagi atas dua tingkat, yaitu tingkat adikodrati dan kodrati, tingkat atas dan bawah. Tingkat bawah (kodrati) hanya dapat dipahami dengan mempergunakan akal. Hidup kodrati ini kurang sempurna dan ia bisa menjadi sempurna kalau disempurnakan oleh hidup rahmat (adikodrati). “Tabiat kodrati bukan ditiadakan, melainkan disempurnakan oleh rahmat,” demikian kata Thomas Aquinas.

Mengenai manusia, Thomas mengajarkan bahwa pada mulanya manusia memunyai hidup kodrati yang sempurna dan diberi rahmat Allah. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, rahmat Allah (rahmat adikodrati) itu hilang dan tabiat kodrati manusia menjadi kurang sempurna. Manusia tidak dapat lagi memenuhi hukum kasih tanpa bantuan rahmat adikodrati. Rahmat adikodrati itu ditawarkan kepada manusia lewat gereja. Dengan bantuan rahmat adikodrati itu manusia dikuatkan untuk mengerjakan keselamatannya dan memungkinkan manusia dimenangkan oleh Kristus.
Mengenai sakramen, ia berpendapat bahwa terdapat tujuh sakramen yang diperintahkan oleh Kristus, dan sakramen yang terpenting adalah Ekaristi (sacramentum sacramentorum). Rahmat adikodrati itu disalurkan kepada orang percaya lewat sakramen. Dengan menerima sakramen, orang mulai berjalan menuju kepada suatu kehidupan yang baru dan melakukan perbuatan-perbuatan baik yang menjadikan ia berkenan kepada Allah. Dengan demikian, rahmat adikodrati sangat penting karena manusia tidak bisa berbuat apa-apa yang baik tanpa rahmat yang dikaruniakan oleh Allah.
Gereja dipandangnya sebagai lembaga keselamatan yang tidak dapat berbuat salah dalam ajarannya. Paus memiliki kuasa yang tertinggi dalam gereja dan Pauslah satu-satunya pengajar yang tertinggi dalam gereja. Karya teologis Thomas yang sangat terkenal adalah “Summa Contra Gentiles” dan “Summa Theologia”.
(Sumber : https://www.biografiku.com/biografi-thomas-aquinas/)

Selasa, 15 Januari 2019

Penyerahan Sertifikat Tanah

 KOMSOSSANJOSBAJAWA_Senin (14/01/2019), sekitar pukul 09.00 waktu setempat, sedikitnya tiga (3) orang petugas dari Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Ngada datang ke Paroki St. Yosef Bajawa dan langsung menemui Pastor Paroki, RP. Remigius Todang, OCD dalam rangka penyerahan Sertifikat Tanah Paroki St. Yosef Bajawa serta Sertifikat Tanah Stasi Ngoranale. Penyerahan Sertifikat ini berlangsung di ruang tamu paroki. Dua (2) buah Sertifikat ini diserahkan langsung ke tangan Pater Remi dan disaksikan ketiga petugas pertanahan serta beberapa pihak dari paroki. Hal ini menjadi salah satu bukti kepemilikan aset paroki kita yang juga merupakan dukungan bapak / ibu umat demi kehidupan dan perjalanan paroki kita kedepan. (red/komsossanjosbajawa**)







 (Foto by komsos : suasana saat penyerahan sertifikat oleh petugas pertanahan kepada pastor paroki)






















PESAN INJIL HARI INI (Senin 14 Januari 2019)


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)
  
"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."

Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia." Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.

Renungan
Di zaman now, kita masyarakat Indonesia banyak disuguhi kabar hoax, berita bohong, data palsu ..., yang ujung-ujungnya menebar keburukan, kebencian, dan permusuhan. Hal ini sangat terasa khususnya menjelang pesta demokrasi pilkada serentak, pileg, dan pilpres. Jauh berbeda dari berita yang sedemikian viral di tanah Galilea, yang disebarkan oleh Yesus pascaa penangkapan Yohanes Pembaptis. Berita menggembirakan dan penuh gukacita diserukan Yesus “Waktunya telah genap, Kerajaan Allah sudah dekat …". Orde lama berakhir, sekarang saatnya Perjanjian Baru dimulai. Allah sungguh meraja dan kerajaan setan /dosa sudah runtuh. Allah kita adalah Allah Maha Pengasih dan Penuh Kerahiman. Yang diberikan Allah kepada kita manusia hanyalah keselamatan atau kehidupan kekal; Dia sama sekali tidak menghendaki kita manusia bernasib malang apalagi binasa (bdk. Yoh. 3:16). Dan semuanya itu terlaksana secara penuh dalam diri Yesus Kristus yang wafat dan bangkit. 
Kisah Injil hari ini tentang panggilan murid-murid pertama menjadi penting dalam konteks itu yakni memberitakan Injil kepada manusia. Yesus bersabda kepada Simon dan Andreas saudaranya yang berprofesi nelayan “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan kujadikan penjala manusia.” Dan tanggapan mereka terhadap panggilan Yesus dicatat penginjil Markus demikian, “… mereka pun segera meninggalkanjalanya dan mengikuti Dia.” Sikap dasar yang sama juga diperlihatkan kemudian oleh Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya terhadap ajakan Tuhan. 
Pada hari ini kita masing-masing dan bersama diingatkan kembali akan panggilan kemuridan kita yang kita terima melalui Sakramen Baptis agar terus-menerus ambil bagian dalam pemberitaan Kerajaan Allah; Allah yang menghendaki kebaikan dan kebahagiaan sesama dan bukan justru menebar berita buruk bagi orang lain. Dengan inilah antara lain kita dapat secara konkret mengikuti murid-murid pertama, melaksanakan amanah Yesus menjadi “penjala manusia”. 

komsossanjosbajawa
#berjalansambilberbuatbaik.

Senin, 14 Januari 2019

Peristiwa : 

Yohanes Membaptis Yesus

LIHATLAH burung merpati yang turun ke atas lelaki ini. Ia adalah Yesus. Ia berumur kira-kira 30 tahun pada waktu itu. Dan orang yang ada bersama dia adalah Yohanes. Ingatkah kau ketika Maria pergi mengunjungi Elisabet sanak keluarganya, dan ketika bayi yang ada dalam kandungan Elisabet melonjak kegirangan? Bayi yang melonjak itu pada waktu belum lahir adalah Yohanes. Tetapi apa yang sedang dilakukan oleh Yohanes sekarang?
Yohanes baru saja mencelupkan Yesus ke dalam air Sungai Yordan. Demikianlah caranya seseorang dibaptis. Pertama-tama, ia dicelupkan ke dalam air, dan kemudian dikeluarkan dari dalam air. Karena begitulah yang dilakukan oleh Yohanes kepada orang banyak, maka ia disebut Yohanes Pembaptis. Tetapi mengapa Yohanes membaptis Yesus?
Ya, Yohanes melakukannya karena Yesus datang dan meminta Yohanes membaptis dia. Yohanes membaptis orang-orang yang ingin memperlihatkan bahwa mereka menyesal atas hal-hal buruk yang mereka lakukan. Tapi apakah Yesus pernah melakukan sesuatu yang buruk sehingga ia perlu menyesal? Tidak, tidak pernah, sebab Yesus Anak Allah dari surga. Jadi ia meminta Yohanes membaptis dia karena alasan lain. Mari kita lihat alasan apa itu.
Sebelum Yesus menemui Yohanes di sini, tadinya ia bekerja sebagai tukang kayu. Tukang kayu membuat barang-barang dari kayu, seperti meja dan kursi dan juga bangku. Yusuf suami Maria juga tukang kayu, dan ia mengajar Yesus menjadi tukang kayu, Tetapi Yehuwa mengutus Putranya ke bumi bukan untuk menjadi tukang kayu. Ada pekerjaan istimewa yang harus ia lakukan, dan waktunya telah tiba bagi Yesus untuk mulai melakukannya. Jadi untuk memperlihatkan bahwa ia telah datang untuk melakukan kehendak Bapanya, Yesus meminta Yohanes membaptis dia. Apakah Allah senang akan hal ini?
Ya, Allah senang, sebab setelah Yesus keluar dari air, suara dari surga mengatakan: ‘Inilah Putraku, yang Aku perkenan.’ Juga, seakan-akan surga terbuka dan burung merpati ini turun atas Yesus. Tetapi itu bukan burung merpati yang sungguh-sungguh. Hanya kelihatan saja seperti burung merpati. Sesungguhnya itu adalah roh suci Allah.
Sekarang banyak yang harus dipikirkan oleh Yesus, maka ia pergi ke tempat yang sunyi selama 40 hari. Di sana Setan datang kepadanya. Tiga kali Setan mencoba mempengaruhi Yesus untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah. Tetapi Yesus tidak mau melakukannya.
Setelah itu Yesus kembali dan bertemu dengan beberapa orang lelaki yang menjadi pengikutnya atau murid-muridnya yang pertama. Beberapa dari mereka bernama Andreas, Petrus (juga dipanggil Simon), Filipus dan Natanael (juga disebut Bartolomeus). Yesus bersama murid-murid yang baru ini berangkat menuju distrik Galilea. Di Galilea mereka berhenti di kota kediaman Natanael yaitu Kana. Di sana Yesus pergi ke pesta perkawinan yang besar, dan melakukan mujizatnya yang pertama. Tahukah kau mujizat apa itu? Ia membuat air menjadi anggur.
Sumber : https://www.jw.org/id/publikasi/buku/cerita-alkitab/6/yohanes-membaptis-yesus/

Kamis, 10 Januari 2019

MISA NATAL, PAUS FRANSISKUS AJAK UMAT HIDUP LEBIH SEDERHANA


MISA NATAL, PAUS FRANSISKUS AJAK UMAT HIDUP LEBIH SEDERHANA



Jakarta, CNN Indonesia -- Paus Fransiskus memimpin umat Katolik Roma pada Misa Malam Natal, Senin (24/12) waktu setempat. Ia menyerukan orang-orang di negara maju untuk hidup lebih sederhana dan tidak materalistis, mengutuk kesenjangan yang kian melebar antara si kaya dan si miskin. 
Fransiskus (82 tahun) menandai Natal keenam kepausannya, memimpin sebuah kebaktian khusyuk bagi hampir 10 ribu orang di Basilika Santo Petrus untuk Misa Malam Natal tradisionalnya.
Keamanan di sekitar Vatikan dan banyak daerah wisata lainnya di Roma diperketat selama Natal.
Minggu lalu, polisi di Italia selatan menangkap seorang lelaki Somalia yang dicurigai sebagai anggota ISIS yang mengancam akan membom gereja-gereja di Italia, termasuk St. Peter's.
Dalam kotbahnya, Francis berkata bahwa bayi Yesus, yang lahir dalam kemiskinan di sebuah kandang, harus membuat setiap orang, terutama mereka yang semakin "rakus dan tamak," merenungkan makna hidup yang sebenarnya.
"Mari kita bertanya pada diri sendiri: Apakah saya benar-benar membutuhkan semua benda material dan resep rumit ini untuk hidup? Bisakah saya tanpa semua tambahan yang tidak perlu ini dan menjalani kehidupan yang lebih sederhana?" ujar Francis, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (25/12).
Ia menyebut bagi banyak orang saat ini, makna hidup ditemukan dengan memiliki kelebihan material. Keserakahan yang tak terpuaskan menandai semua sejarah manusia. 
"Bahkan hari ini, sebagian orang makan dengan mewah, di saat banyak orang yang sulit memenuhi kebutuhan roti untuk bertahan hidup," ungkapnya. 
Francis, paus pertama dari Amerika Latin ini menjadikan upaya membela orang miskin sebagai ciri khas kepausannya.
Pada hari Sabtu, Vatikan mengatakan bahwa dia telah memberikan para tunawisma di Roma hadiah Natal berupa sebuah klinik baru di Lapangan Santo Petrus, di mana mereka dapat memperoleh bantuan medis gratis.
Badan amal Katolik, Caritas, memperkirakan pada akhir tahun lalu ada lebih dari 16 ribu tunawisma di Roma dan jumlah mereka yang berkumpul di dekat Vatikan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada malam hari.
Misa kepausan Malam Natal Senin malam adalah yang pertama diadakan dengan sistem pencahayaan hemat energi baru untuk gereja terbesar di dunia. Pencahayaan ini menggunakan 100 ribu LED, yang hanya menggunakan 10 persen energi dari sistem sebelumnya.
Tepat pada Natal, Selasa (25/12), Fransiskus akan menyampaikan pesan "Urbi et Orbi" (ke kota dan dunia) dua kali setahun dari balkon pusat Basilika Santo Petrus, balkon yang sama tempat ia pertama kali muncul setelah pemilihannya pada 13 Maret 2013. (Reuters/agi)

Sumber : CNN Indonesia | Selasa, 25/12/2018 05:11 WIB


KOMPOSISI DPP PERIODE 2021 - 2026

 DAFTAR KEPENGURUSAN DPP ST. YOSEP BAJAWA PERIODE 2021 - 2026 Hari, Minggu 19 Desember 2021, pukul 10.00 (witeng) bertempat di Gereja Paroki...