foto by komsossanjos : Mgr. Sensi sedang Khotba |
Komsossanjosnews _ Perayaan Ekaristi Penerimaan Sakramen Krisma pada Senin, 24
oktober 2021, pukul 08.00 (witeng) di gereja paroki St. Yosef Bajawa.
Perayaan Krisma ini dipimpin langsung oleh Mgr. Vincentius Sensi Potokota,
uskup Keuskupan Agung Ende didampingi
RD. Daslan Moang Kabu, vikep Kevikepan Bajawa, RP. Remigius Todang, OCD,
pastor Paroki St. Yosef Bajawa, dan kedua konselebran lainnya, RP. Bernabas
Kara, OCD serta RD. Dorus Gaba.
foto by komsossanjos : Mgr. Sensi didampingi imam konselebran lainnya |
Tahun ini, peserta yang menerima Sakramen Krisma sebanyak 838 orang yang tersebar dalam wilayah paroki Sanjos Bajawa. Dibawah koordinasi DPP Sanjos, melalui seksi pendidikan, sebelumnya, mereka telah dilalui dengan tahapan pembinaan oleh para guru agamanya dan juga oleh pastor paroki. Ke 838 peserta ini didominasi oleh kaum pelajar dari tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Ada pula dari kelompok dewasa dan orang tua.
Dalam pesannya, Mgr. Sensi manyampaikan akan makna dari tema perayaan “Roh-Ku
akan Ku berikan agar berdiam dalam batinmu”. Burung merpati adalah simbol Roh
Kudus Allah. Sakramen Krisma memberi ruang kepada peranan dan fungsi Allah
sebagai Roh Yang Kudus. Bukan roh-roh yang lain. Melalui Yesus Roh Allah itu
telah diberikan ke dunia dan kita sampai jaman ini. Allah Bapa melalui
Putera-Nya Yesus Kristus mengutus Roh Kudus kepada para rasul dan diteruskan
kepada kita saat ini. Inti dari Sakramen Krisma adalah pencurahan Roh Kudus
dengan karunia-karunianya, kata Bapa Uskup.
foto by komsossanjos : salah satu peserta sedang menerimakan sakramen krisma dari Bapa uskup |
Kita berdoa kepada
Tuhan memohon agar Roh-Nya berdiam didalam batin kita demi pemikiran kita dapat
sejalan dengan batin kita pula. Agar kita menjadi lebih dewasa dalam iman dan
perilaku hidup baik di dalam keluarga dan sesama di lingkungan masyarakat kita.
Tidak pernah kita sempurna, karena itu, proses pendewasaan diri terus menerus
dijalankan. Dan Sakramen Krisma selain disebut juga Sakramen Pencurahan Roh
Kudus, juga disebut Sakramen Pendewasaan. Bukan hanya dalam iman tetapi dalam
perilaku hidup kita. Sebagai remaja, sebagai pemuda dan pemudi, sebagai orang
tua, kita harus terus belajar karena kita tidak pernah akan menjadi sempurna
dalam proses pendewasaan iman maupun perilaku. Dan untuk itulah kita
membutuhkan bantuan Ilahi melalui gerejanya dalam Sakramen Krisma ini. ***(red / komsossanjosbajawa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar