Minggu, 16 Mei 2021

Semoga kita sungguh membuka hati untuk saling berbagi serta berkomunikasi yang sehat dan sejati

 

Pastor paroki St. Yosef Bajawa
RP. Remigius Todang, OCD

Komsossanjosbajawa _ 16 Mei 2021
Pada hari Minggu Komunikasi Sedunia ke-55, Minggu 16, Mei 2021, Pater Remigius Todang, OCD dalam khotbanya, bahwa doa adalah komunikasi dasar. Lewat doa kita menjalin relasi dengan Allah. Doa adalah komunikasi dengan Tuhan, komunikasi dengan Dia Yang Ilahi.

Tetapi komunikasi yang vertical itu harus membawa efek horizontal. Relasi  kita dengan Allah di dalam doa, di dalam ekaristi, kalau benar pasti membawa pengaruh bagi kehidupan bersama.  Ada begitu banyak diantara kita yang sungguh berdoa tetapi tidak bersatu di dalam keluarga. Menghadiri perayaan ekaristi dengan tata religious dan kesopansantunan yang tinggi tetapi menjadi provokator di tengah masyarakat. Hal ini berarti kita tidak sungguh berdoa, atau hanya berdoa diselimuti kesalehan palsu dan bohong.  Karena doa yang benar dan sejati, komunikasi yang sejati dengan Allah mesti membawa tranformasi hidup serta membawa pembaharuan cara berpikir, cara bertindak dan cara berelasi kita  dengan sesame, mulai dari dalam komunitas yang paling kecil yakni keluarga yang adalah gereja mini. Karena Yesus mendoakan gereja supaya bersatu.

Yesus berdoa mohon persatuan. Ia mendoakan agar para murid-Nya bersatu dan semua orang yang percaya kepada-Nya serta yang mewartakan karya keselamatan untuk bersatu, termasuk kita.  Dalam kunjungan kerja ketingkat lingkungan dan KUB dalam wilayah paroki St. Yosef Bajawa adalah wujud nyata yang ingin disampaikan sesuai tema hari komunikasi “Datang dan Lihatlah”. Begitu banyak persoalan yang dilihat dan didengar, tidak gampang mejadi ketua KUB, kata pater Remi yang adalah pastor Paroki St. Yosef Bajawa ini.

Doa Yesus adalah untuk bersatu, namun di dalam komunitas para rasul yang keduabelas orang itu, ternyata ada yudas yang mengkianati-Nya, ada yudas yang tidak setia, ada yudas yang tidak mau bersatu, ada yudas yang egois dan yudas yang ingat diri, akibatnya komunitas ini menjadi terluka. Kita juga bias menjadi yudas di dalam KUB, di paroki, di kantor, di rumah dan keluarga kita masing-masing kalau kita mementingkan diri sendiri dan kalau kita tidak berusaha membangun persatuan dan persaudaraan yang sejati. kita menjadi yudas di KUB-KUB bila kita menyangkal dan menyakiti orang yang telah kita pilih dan dipercayakan untuk menjadi fungsionaris pastoral, kita menjadi yudas di dalam keluarga kita masing-masing bila menjadi suami atau isteri yang tidak setia dan menjadi anak-anak yang tidak setia dan kepala batu. Tuhan Yesus menginginkan kita warga gerejanya dan semua orang bersatu. Dan hal itu hanya bias terwujud kalau kita bertobat. Kalau kita mau menanggalkan mentalitas yudas dan mampu belajar dari mentalitas Matias, seorang yang menggantikan yudas, ia adalah seorang yang saleh, seorang baik, seorang yang setia mengikuti Yesus sejak awal hingga Yesus naik ke Surga.

Dulu atau mungkin hingga sekarang kita pernah menjadi yudas, tetapi di dalam Tuhan selalu ada kesempatan, selalu ada kemungkinan untuk menjadi Matias, melalui pertobatan, supaya kita bias menyembuhkan keluarga kita, meyembuhkan KUB kita, menyembuhkan komunitas kita. Komunikasi yang sejati dan benar harus dibangun di atas dasar yang sejati dan benar. Dan dasar dari komunikasi relasi yang sejati adalah kasih, adalah Allah sendiri. Allah adalah kasih, barang siapa tinggal di dalam Allah ia tinggal di dalam kasih. Akan terjalin suatu komunikasi dan relasi yang baik seperti yang didoakan oleh Yesus.
Semoga kita sungguh membuka hati kita untuk  saling berbagi
serta berkomunikasi yang sehat dan sejati.

Semoga.

(red. Komsosanjosbajawa)

 

Kamis, 13 Mei 2021

KENAIKAN YESUS KE SURGA DAN KARYA PENYELAMATAN

 KENAIKAN YESUS KE SURGA DAN KARYA PENYELAMATAN


Umat beriman terkasi
h.

Tujuan utama Yesus diutus ke dunia adalah menyelamatkan umat manusia. Karya penyelamatan itu berpuncak pada peristiwa salib. Yesus menderita , disalipkan dimakamkan dan pada hari ketiga  bangkit dari antara orang mati. Setelah kebangkitan , Yesus masih berada di dunia dan pada hari yang ke 40, Ia naik ke Surga. Yesus adalah orang pertama yang bangkit dari antara  orang mati dan Yesus juga adalah orang pertama yang naik ke Surga dengan raga-Nya  yang disaksikan oleh para murid-Nya. Yesus naik ke Surga dengan raga-Nya, hal ini mau menegaskan kepada kita raga manusia dimuliakan di Surga. Karena itu, benar apa yang dikatakan St. Paulus kepada jemaat di kota Korintus, muliakanlah Allah dengan tubuhmu. Artinya bahwa, baik jiwa maupun raga, semuanya adalah milik Allah. Jiwa dan raga manusia akan dibangkitkan dan akan masuk dalam kemuliaan kekal di Surga.

Yesus naik ke Surga dan orang-orang Galilea adalah saksinya. “Hai orang-orang Galilea, mengapa takjub memandang ke langit ?” Yesus naik ke Surga. Hal ini mau menegaskan kepada dunia bahwa Yesus adalah sungguh-sungguh Allah. Yesus datang dari Surga dan kini kembali ke Surga. Bahasa kita amat miskin untuk menggambarkan peristiwa agung dan akbar yaitu, Yesus naik ke Surga. Kata naik, dalam bahasa kita itu berarti ada tangga atau naik pohon. Dengan kata lain, ada media yang dipakai. Sedangkan Yesus naik ke Surga bukan ada tangga atau pohon. Yesus naik di ruang yang tidak ada media. Ini adalah peristiwa iman dan Yesus adalah sungguh-sungguh Allah yang melampaui kekuatan alam manapun.

Selain itu, peristiwa Yesus naik ke Surga juga mau menggenapi nubuat-nubuat yang dikatakan oleh Yesus sendiri pada malam perjamuan terakhir. Pada amanat perpisahan, Yesus mengatakan bahwa Ia kembali kepada Bapa untuk menyiapkan tempat bagi orang yang percaya kepada Bapa dan percaya kepada Yesus.

Tujuan ketiga Yesus naik ke Surga adalah mengutus Roh Kudus. Masih dalam konteks amanat pada malam perjamuan terakhir, Yesus mengatakan bahwa Roh Penghibur akan diutus ke atas para rasul. Roh Kudus yang akan menuntun dan membimbing para murid supaya tugas-tugas yang telah dipercayakan dapat terlaksana dengan baik. Adapun tugas-tugas itu adalah :

1.      Melanjutkan karya pewartaan. Para murid setelah pentekosta mendapat tugas perutusan baru yaitu mewartakan Injil kepada segala mahkluk.

2.      Menjadi saksi Yesus mulai dari Yerusalem, Galilea, Samaria dan sampai ke ujung bumi. Yerusalem dan Galilea adalah daerah dengan peradaban yang sama. Daerah ini merupakan tempat pelayanan Yesus. Sedangkan Samaria dan ujung bumi adalah dareha baru dan peradaban amat berbeda. Karena itu, karena kekuatan Roh Kudus para rasul dipanggil dan diutus untuk mewartakan Sabda Tuhan dengan membuka tembok-tembok pemisah antara bangsa.

3.      Tugas Yesus sudah selesai, kini tugas itu telah diserahkan kepada para murid. Kamu akan menerima kuasa dan menjadi saksi. Karena itu, pergilah ke seluruh dunia dan baptislah mereka semua dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.

 

Yesus telah naik ke Surga. Karena itu tugas yang telah diserahkan kepada para murid-Nya juga diserahkan kepada kita. Pertanyaan untuk direnungkan, sanggupkah kita menjadi seorang pewarta yang handal dan saksi Kristus yang sejati mulai dari dalam keluarga, lingkungan dan masyarakat kita ? melihat banyak persoalan yang terjadi setiap hari, sesungguhnya kita tidak melakukan tugas pewartaan dan kesaksian kita dengan baik dan benar. Sedangkan tutur dan perbuatan kita selalu mengikuti petunjuk dan ajaran iblis, dan anggota-anggotanya. Hal itu dilihat dengan maraknya banyak umat kita yang terlibat dalam perjudian, judi online, bola guling, sabung ayam, permainan kartu, bola biliard, kasus penipuan, pencurian uang secara hormat, pengguguran bayi dan dosa-dosa lainnya.

Dengan merayakan Hari Raya Kenaikan Tuhan, kita diajak untuk meninggalkan semua tutur kata dan perbuatan kita yang jahat itu dan bertobat serta memohon kepada Yesus yang telah naik ke Surga dan menyerahkan segala doa dan permohonan kita. Amin.

Tuhan Memberkati.

Ptr. Barnabas Kara, OCD

 

Jumat, 07 Mei 2021

Datang dan Lihat” Tema Untuk Hari Komunikasi Sedunia 2021

"Datang dan Lihat” 
Tema Untuk Hari Komunikasi Sedunia 2021
Bapa Paus Fransiskus


Tema Hari Komunikasi Sosial Sedunia 2021 yang dipilih oleh Paus Fransiskus menggemakan kata-kata Rasul Philipus, untuk mengingat bahwa komunikasi berarti “bertemu orang sebagaimana dan di mana mereka berada”. Tema Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-55 yang akan diselenggarakan pada Mei 2021 dirilis pada Selasa (8/9/20). Temanya adalah: “Datang dan lihatlah” (Yoh 1,46). Berkomunikasi, bertemu orang-orang sebagaimana dan di mana mereka berada. Kata “Datang dan lihat” adalah inti dari Injil. Sebelum Injil diberitakan, sebelum kata-kata, ada “pandangan, kesaksian, pengalaman, pertemuan dan kedekatan. Singkatnya, hidup.” Kata-kata ini, dari Injil Yohanes (1, 43-46) dipilih oleh Paus Fransiskus, dengan judul “Berkomunikasi, bertemu orang-orang sebagaimana dan di mana mereka berada”. Berikut adalah bagian Injil lengkapnya: “Keesokan harinya, setelah Yesus memutuskan untuk pergi ke Galilea, Dia bertemu dengan Filipus dan berkata, ‘Ikuti saya’. Philip berasal dari kota yang sama, Betsaida, dengan Andrew dan Peter. Philip menemukan Natanael dan berkata kepadanya, ‘Kami telah menemukan Dia yang darinya Musa dalam Hukum dan para nabi menulis, Yesus anak Yusuf, dari Nazaret’. Natanael berkata padanya, ‘Dari Nazaret? Adakah yang baik datang dari tempat itu? ‘Philip menjawab,’ Datang dan lihat ‘”. Sebuah pesan yang menyertai pengumuman tema tersebut menyatakan: “Dalam perubahan zaman yang kita alami, di masa yang mengharuskan kita menempuh jarak sosial akibat pandemi, komunikasi dapat memungkinkan kedekatan yang diperlukan untuk mengenali apa yang esensial, dan untuk benar-benar memahami makna sesuatu. “Kami tidak tahu kebenaran jika kami tidak mengalaminya, jika kami tidak bertemu orang, jika kami tidak berpartisipasi dalam suka dan duka mereka. Pepatah lama mengatakan” Tuhan bertemu dengan Anda di mana pun Anda berada “dapat menjadi panduan bagi mereka yang terlibat. dalam pekerjaan media atau komunikasi di Gereja. Dalam panggilan para murid pertama, bersama Yesus yang pergi menemui mereka dan mengundang mereka untuk mengikuti Dia, kita juga melihat undangan untuk menggunakan semua media, dalam segala bentuknya, untuk menjangkau orang-orang sebagaimana adanya dan di mana mereka tinggal. ” (vaticannews/terj.Daniel Boli Kotan) ******* 

Sumber artikel dan gambar: https://www.vaticannews.va/en/pope/news/2020-09/pope-francis-releases-theme-for-2021-world-day-for-communication.html
https://komkat-kwi.org/2020/09/30/datang-dan-lihat-tema-untuk-hari-komunikasi-sedunia/

Minggu, 02 Mei 2021

PENANDATANGANAN DAN PENYERAHAN AKTA ANGGARAN DASAR PENGURUS GEREJA DAN DANA PAPA MISKIN (PGDPM) PAROKI ST. YOSEF BAJAWA

 

PENANDATANGANAN DAN PENYERAHAN AKTA ANGGARAN DASAR PENGURUS GEREJA DAN DANA PAPA MISKIN (PGDPM) PAROKI ST. YOSEF BAJAWA

 


Paroki St. Yosef Bajawa _ Pada hari Jumat, 26 Januari 2021 bertempat di Pastoran St. Yosef Bajawa, pukul 09.30 witeng, berlangsung penandatanganan dan penyerahan Akta Anggaran Dasar Pengurus Gereja dan Dana Papa Miskin (PGDPM) Paroki St. Yosef Bajawa dari Notaris San Lucia Yosepha


 

                                                                                      Foto by Komsossanjosbajawa :

suasana saat foto bersama di ruang kantor paroki seusai penandatanganan dan penyerahan berkas PGDPM

  

Boku, SH,Mkn. kepada paroki St. Yosef Bajawa yang langsung diterima oleh pastor paroki RP. Remigius Todang, OCD, didampingi Pastor Rekan RP. Barnabas Kara, OCD, Frater TOP, Fr. Fian Noy, OCD dan juga disaksikan pengurus Dewan Pastoral Paroki (DPP) diantaranya, Bpk. Lory Godja, Bpk. Frans Wogha, Bpk. Anis Sue dan dari kelompok OMK (orang muda katolik) yakni sdra. Rico Gelu dan sdra. Istin watu. Akta PGDPM ini sebagai dasar hukum untuk paroki di dalamnya selanjutnya disebut badan gereja.

Akta notaris ini merupakan akta pertama di wilayah Kevikepan Bajawa.

Hadir pada saat itu, Romo Evan Lando, sebaga delegasi / legal standing dari keuskupan.

 

SATU DUA PEMIKIRAN UNTUK LATAR BELAKANG KRONIK

  1. Pengurus Gereja Dan Dana Papa Miskin (PGDPM) Paroki SantuYosef Bajawa adalah komunitas umat beriman Kristiani tertentu, yang dibentuk secara tetap dalam Gereja Partikular; yang reksa pastoralnya dibawah otoritas Uskup Diosesan, yang dipercayakan kepada Pastor Paroki sebagai gembalanya sendiri (Kanon 515 paragraf 1). Terkait hal ini, hanya Uskup Diosesan yang berhak mendirikan, meniadakan atau mengubah paroki, setelah mendengarkan dewan presbiteral (Kanon 515 paragraf 2) dan Paroki yang didirikan secara legitim menurut hukum sendiri memiliki status badan hukum (Kanon 515 paragraf 3).

Foto by Komsossanjosbajawa :

suasana saat penyerahan berkas dari pihat Notaris kepada  oleh pastor paroki st. Yosef Bajawa



2. Sebagai suatu badan hukum Pengurus Gereja  Dan Dana Papa Miskin (PGDPM) Paroki Santu Yosef Bajawa diatur oleh
 petunjuk-petunjuk dari Uskup Agung Ende antara lain :

a.    Peraturan-peraturan umum Gereja Roma Katolik dan Gereja Indonesia yang bersifat mengikat yakni :

·         Kitab Hukum Kanonik Tahun 1983,

·         Acta Apostolicae Sedis, LIII Tahun 1961, Pagina 244 Tanggal 3 Januari 1961 oleh Bapa Suci Paus Yohanes XXIII

·         Statuta Keuskupan Regio Jawa tahun 1995,

·         Tata Laksana Karya Pastoral Regio Gerejani Nusa Tenggara Bagian Pertama Bagi Pastor Paroki Tanggal 21 September 1990.

b.    Peraturan-peraturan khusus Gereja Partikular Keuskupan Agung Ende yakni

·         Statuta Keuskupan Agung Ende tentang perangkat-perangkat Pastoral Keuskupan tanggal 31 Mei 1988.

·         Akta Anggaran Dasar Keuskupan Agung Ende, nomor 57, tanggal  24 Juni 2010.

·         Akta Perubahan Anggaran Dasar Pengurus Gereja Dan Dana Papa Miskin (PGDPM) Keuskupan Agung Ende, nomor 05 tanggal 08 Desember 2020.

·         Akta Pernyataan Pendirian Pengurus Gereja Dan Dana Papa Miskin (PGDPM) Keuskupan Agung Ende, nomor 06 tanggal 08 Desember 2020.

c.    Peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh Negara Republik Indonesia baik sebelum Indonesia merdeka maupun sesudah Indonesia merdeka:

·         Staatsblad 1927 nomor 155, 156 dan 532

·         Surat Kementrian Agama kepada Kementerian KehakimanRepublik Indonesia Nomor D/I/1 122 Tanggal 23 Januari 1952 dan SuratKementerian Kehakiman Kepada Menteri Agama tanggal 08 Februari 1952 Nomor :JS/5/522 perihal peraturan Staatsblad 1927 Nomor 156, 532.

·         Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1963 tentangPenunjukan Badan-Badan Hukum yang dapatmempunyaiHak Milik Atas Tanah.

·         Keputusan Menteri Agama: Nomor 89 Tahun 1965 tentangPerubahan Nama Vikariat dan Prefektur ApostolikmenjadiKeuskupan Agung dan Keuskupan sertapembentukanHirarkiGerejaKatolik di Indonesia,

·         Keputusan bersamaDirjen Agraria dan Transmigrasi No.1/Dd.At/Agr/1967 TentangPenunjukan Badan-Badan Gereja Roma KatolikSebagai Badan Hukum Yang DapatMempunyai Tanah DenganHak Milik

·         Keputusan Menteri Agama: Nomor 66 Tahun 2006 tentangSusunanHirarkiGerejaKatolik Indonesia;

    3. Berdasarkan sejumlah peraturan di atas, maka pada Tanggal 26 Februari 2021, pukul 09.00 wita, bertempat di Pendopo Pastoran Paroki, Pengurus Gereja Dan Dana Papa Miskin (PGDPM) Paroki Santo Yosef Bajawa dan bagian-bagiannya seperti Stasi, Lingkungan, KUB dan Badan Hukum Gereja lainnya, yang diwakili oleh RP. Remigius Todang, OCD. yang bertindak untuk dan atas nama Uskup Agung Ende,telah menandatangani Akta Anggaran Dasar Pengurus Gereja Dan Dana Papa Miskin (PGDPM) Paroki Santu Yosef Bajawa, Nomor 29,yang menegaskan bahwa badan hukum gereja ini adalah Badan Hukum yang diakui oleh Kekuasaan atau Pemerintah atau Negara Indonesia. dalam proses penadantangan Akta Nomor 29 ini, dihadiri juga oleh Pastor Rekan RP. Barnabas Kara, OCD, Frater TOP, Fr. Fian Noy, OCD dan juga disaksikan pengurus Dewan Pastoral Paroki (DPP) antara lain Bpk. Lory Godja, Bpk. Frans Wogha, Bpk. Anis Sue dan dari kelompok OMK (orang muda katolik) yakni sdra. Rico Gelu serta sdra. Istin watu. Selain itu, hadir juga sebagai Magister Kenotariatan di Kabupaten Ngada, Ibu San Lucia Yosepha Boku, Sarjana Hukum, serta Pejabat Pembuat Akta Tanah di Kabupaten Ngada, Bapak Hilarius Bramantyo, Sarjana Hukum. Tentunya hal ini menjadi sukacita bagi seluruh umat Paroki ditengah masa yang sulit pandemicovid 19 yang melanda dunia termasuk di wilayah gerejani Keuskupan Agung Ende ini.



             Foto by Komsossanjosbajawa :

suasana saat penandatanganan berkas oleh pastor paroki st. Yosef Bajawa

 

Demikian uraian singkat terkait kegiatan tersebut di atas beserta isinya. Dan sekiranya dapat di pahami bersama oleh umat Paroki Santo Yosef Bajawa untuk urusan selanjutnya.

 

Pastor Paroki Santo Yosef Bajawa :

ttd

 RP. Remigius Todang, OCD.

 

Rayakan Paskah, Gereja Santo Yosef Bajawa Usung Tema Umum "Paskah Jaminan Keselamatan"

 Rayakan Paskah, Gereja Santo Yosef Bajawa Usung Tema Umum "Paskah Jaminan Keselamatan"

Pastor Paroki St. Yosef Bajawa, Pater Remigius Todang, OCD, saat bersama para petugas di Gereja St. Yosef Bajawa, Kamis (1/4/2021).  (POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI/)


Gereja Paroki St. Yosef Bajawa siap melaksanakan ibadah pekan suci. Dalam perayaan ibadah paskah, Gereja yang terletak di Kota Bajawa tersebut mengusung tema umum "Paskah Jaminan Keselamatan".

Pastor Paroki St. Yosef Bajawa, Pater Remigius Todang, OCD mengatakan, pihaknya memilih tema tersebut karena selain karya Allah untuk menyelamatkan juga bahwa umat butuh penyelamatan ditengah pandemi covid-19.

"Makanya tema itu membantu kita untuk refleksi. Tuhan membutuhkan manusia untuk menyelamatkan sesama termasuk kerjasama untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19," kata Pater Remigius kepada Pos Kupang saat ditemui di Pastoran, Kamis (1/4/2021).

Sebelumnya, pada perayaan Minggu Palma, Gereja St. Yosef Bajawa menyelenggarakan empat kali misa dengan mengusung tema "Tuhan Membutuhkan".

Sementara untuk perayaan Kamis putih dilakukan sebanyak tiga kali dengan mengangkat tema "Melayani Menyelamatkan". Artinya dengan saling melayani maka saling menyelamatkan.

Untuk perayaan hari Jumat Agung akan dilaksanakan jalan salib pukul 07:00 Wita dan sore ibadah Jumat Agung pukul 15:00 Wita dan 16:00 Wita dengan tema "Salib Menyelamatkan".

Sementara malam paskah dilaksanakan misa senanyak dua kali pada pukul 17:00 Wita dengan pukul 20:00 Wita. Sedangkan hari paskah, misa dilakukan sebanyak tiga kali yakni pada pukul 06:00, 08:00, dan 10:00 Wita dengan Tema "Paskah Jaminan Keselamatan".

Pada hari Senin, paskah kedua, dilakukan misa hanya sekali saja pada pukul 07:00 Wita dengan tema masih yang sama. (mm)




Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Rayakan Paskah, Gereja Santo Yosef Bajawa Usung Tema Umum "Paskah Jaminan Keselamatan", https://kupang.tribunnews.com/2021/04/01/rayakan-paskah-gereja-santo-yosef-bajawa-usung-tema-umum-paskah-jaminan-keselamatan.
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi
Editor: Ferry Ndoen

https://kupang.tribunnews.com/2021/04/01/rayakan-paskah-gereja-santo-yosef-bajawa-usung-tema-umum-paskah-jaminan-keselamatan

KOMPOSISI DPP PERIODE 2021 - 2026

 DAFTAR KEPENGURUSAN DPP ST. YOSEP BAJAWA PERIODE 2021 - 2026 Hari, Minggu 19 Desember 2021, pukul 10.00 (witeng) bertempat di Gereja Paroki...