KENAIKAN YESUS KE SURGA DAN KARYA PENYELAMATAN
Umat beriman terkasih.
Tujuan utama Yesus diutus ke dunia adalah menyelamatkan umat
manusia. Karya penyelamatan itu
berpuncak pada peristiwa salib. Yesus menderita , disalipkan dimakamkan dan
pada hari ketiga bangkit dari antara
orang mati. Setelah kebangkitan
, Yesus masih berada di dunia dan pada hari yang ke 40, Ia naik ke Surga. Yesus adalah
orang pertama yang bangkit dari antara
orang mati dan Yesus juga adalah orang pertama yang naik ke Surga dengan
raga-Nya yang disaksikan oleh para murid-Nya. Yesus naik
ke Surga dengan raga-Nya,
hal ini mau menegaskan kepada kita raga manusia dimuliakan di Surga. Karena itu,
benar apa yang dikatakan St. Paulus kepada jemaat di kota Korintus, muliakanlah
Allah dengan tubuhmu. Artinya bahwa, baik jiwa maupun raga, semuanya adalah
milik Allah. Jiwa dan raga manusia akan dibangkitkan dan akan masuk dalam
kemuliaan kekal di Surga.
Yesus naik ke Surga dan orang-orang Galilea adalah saksinya. “Hai
orang-orang Galilea, mengapa takjub memandang ke langit ?” Yesus naik ke Surga.
Hal ini mau menegaskan kepada dunia bahwa Yesus adalah sungguh-sungguh Allah. Yesus
datang dari Surga dan kini kembali ke Surga. Bahasa kita amat miskin untuk
menggambarkan peristiwa agung dan akbar yaitu, Yesus naik ke Surga. Kata naik,
dalam bahasa kita itu berarti ada tangga atau naik pohon. Dengan kata lain, ada
media yang dipakai. Sedangkan Yesus naik ke Surga bukan ada tangga atau pohon. Yesus
naik di ruang yang tidak ada media. Ini adalah peristiwa iman dan Yesus adalah
sungguh-sungguh Allah yang melampaui kekuatan alam manapun.
Selain itu, peristiwa Yesus naik ke Surga juga mau menggenapi
nubuat-nubuat yang dikatakan oleh Yesus sendiri pada malam perjamuan terakhir. Pada
amanat perpisahan, Yesus mengatakan bahwa Ia kembali kepada Bapa untuk
menyiapkan tempat bagi orang yang percaya kepada Bapa dan percaya kepada Yesus.
Tujuan ketiga Yesus naik ke Surga adalah mengutus Roh Kudus. Masih
dalam konteks amanat pada malam perjamuan terakhir, Yesus mengatakan bahwa Roh
Penghibur akan diutus ke atas para rasul. Roh Kudus yang akan menuntun dan
membimbing para murid supaya tugas-tugas yang telah dipercayakan dapat
terlaksana dengan baik. Adapun tugas-tugas itu adalah :
1. Melanjutkan karya pewartaan. Para
murid setelah pentekosta mendapat tugas perutusan baru yaitu mewartakan Injil
kepada segala mahkluk.
2. Menjadi saksi Yesus mulai
dari Yerusalem, Galilea, Samaria dan sampai ke ujung bumi. Yerusalem dan
Galilea adalah daerah dengan peradaban yang sama. Daerah ini merupakan tempat
pelayanan Yesus. Sedangkan Samaria dan ujung bumi adalah dareha baru dan
peradaban amat berbeda. Karena itu, karena kekuatan Roh Kudus para rasul
dipanggil dan diutus untuk mewartakan Sabda Tuhan dengan membuka tembok-tembok
pemisah antara bangsa.
3. Tugas Yesus sudah selesai,
kini tugas itu telah diserahkan kepada para murid. Kamu akan menerima kuasa dan
menjadi saksi. Karena itu, pergilah ke seluruh dunia dan baptislah mereka semua
dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Yesus telah naik ke Surga. Karena itu tugas yang telah
diserahkan kepada para murid-Nya juga diserahkan kepada kita. Pertanyaan untuk
direnungkan, sanggupkah kita menjadi seorang pewarta yang handal dan saksi
Kristus yang sejati mulai dari dalam keluarga, lingkungan dan masyarakat kita ?
melihat banyak persoalan yang terjadi setiap hari, sesungguhnya kita tidak
melakukan tugas pewartaan dan kesaksian kita dengan baik dan benar. Sedangkan tutur
dan perbuatan kita selalu mengikuti petunjuk dan ajaran iblis, dan
anggota-anggotanya. Hal itu dilihat dengan maraknya banyak umat kita yang
terlibat dalam perjudian, judi online, bola guling, sabung ayam, permainan
kartu, bola biliard, kasus penipuan, pencurian uang secara hormat, pengguguran
bayi dan dosa-dosa lainnya.
Dengan merayakan Hari Raya Kenaikan Tuhan, kita diajak untuk
meninggalkan semua tutur kata dan perbuatan kita yang jahat itu dan bertobat
serta memohon kepada Yesus yang telah naik ke Surga dan menyerahkan segala doa
dan permohonan kita. Amin.
Tuhan Memberkati.
Ptr. Barnabas Kara, OCD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar