Berdirinya paroki St. Yosef-Bajawa tidak terlepas dari keberadaan para pastor OCD di Indonesia. Tahun 1980 dua Pastor OCD, P. Basilius, OCD dan P. Yustinus, OCD dating ke Indonesia untuk menjajaki kemungkinan membuka lahan misi baru di luar India. Tujuan mereka sebenarnya ke Manado (Sulawesi Utara) dan bukan Flores. Kebetulan di Jakarta Beliau berdua bertemu dengan Bapak Uskup Agung Djagom, SVD. Keduanya merasa cocok membuka misi baru di Flores dan mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan perjalanan ke Manado. Pada 15 Agustus 1982, sebagai kelanjutan kesepakatan antara Uskup Agung Ende dan Provinsial OCD di Kerala-India, tiba di Indonesia dua pastor dengan tugas mengelola sebuah paroki di Bajawa yaitu, P. John Britto, OCD dan P. Thomas Kallor, OCD. Kedua pastor ini tiba di Bajawa pada awal Januari 1984. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 26 Desember 1983 Dewan Paroki MBC Bajawa dan beberapa tokoh umat mengadakan siding istimewah membahas kemungkinan pemekaran paroki MBC.
Dan dengan berdasarkan atas beberapa pertimbangan maka
para peserta sidang akhirnya mengambil kesepakatan bersama untuk memekarkan
paroki MBC Bajawa menjadi dua wilayah paroki dengan menyerahkan paroki baru di
bawah perlindungan ST. YOSEF sekaligus mendapatkan nama paroki ST.
YOSEF-BAJAWA. Dan melalui Bapak Uskup
Agung Ende menyetujui pemekaran tersebut ditandai dengan mengeluarkan Surat
Keputusan Pembentukkan Paroki ST. YOSEF-BAJAWA dengan Nomor :
SK.NO.1/KUS/SKP/0184, TANGGAL 03 JANUARI 1984, dengan ditetapkannya pastor
paroki P.JOHN BRITTO, OCD berdasarkan Surat Keputusan Bapak Uskup Agung Ende
tanggal 30 DESEMBER 1983, NO.65/SKP/KUS/XII/1983.
Wilayah paroki meliputi 5 kelurahan dan 4 desa yaitu :
kelurahan Susu, kelurahan Lebijaga, kelurahan Ngedukelu, kelurahan Faobata dan
kelurahan Trikora serta desa Naru, desa Ngoranale, desa Bowali dan desa Pape.
Luas wilayah : 45,68 km2 atau 4.568 Ha. Jumlah KUB
hingga saat ini (thn. 2017) 200 KUB dengan jumlah lingkungan sebanyak 39 serta
stasi berjumlah 10. Jumlah umat sebanyak 16.229 jiwa dan dengan jumlah kepala
keluarga sebanyak 2.566 KK. Dalam wilayah paroki terdapat 3 biara/komunitas
yaitu : biara OCD di Bogenga, Biara Susteran FMM di Trikora dan Susteran Alma
di Lekosoro serta terdapat 11 kelompok organisasi rohani.
___________________________________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar